Sabtu, 03 April 2010

Governance


         IT governance itu sendiri dapat diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai tambah dari pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan oleh teknologi informasi dan prosesnya. IT governance merupakan satu kesatuan dengan sukses dari enterprise governance melalui peningkatan dalam efektivitas dan efisiensi dalam proses perusahaan yang berhubungan. Dan  menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi bagi strategi dan tujuan perusahaan. Lebih jauh lagi IT governance menggabungkan good (best) practice dari perencanaan dan pengorganisasian TI, pembangunan dan pengimplemantasian, delivery dan support, serta memonitor kinerja TI untuk memastikan kalau informasi perusahaan dan teknologi yang berhubungan mendukung tujuan bisnis perusahaan. IT governance memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan penuh dari informasinya, dengan memaksimalkan keuntungan dari peluang dan keuntungan kompetitif yang dimiliki. Pada abad 1, IT dipandang sebagai faktor pendorong ekonomi terbesar, sehingga organisasi bersandar pada IT bagi keunggulan kompetitifnya. Perhatian organisasi terhadap IT telah mencapai komitmen yang sama dengan supervisi keuangan dan penata kelolaan organisasi secara keseluruhan
Menurut hasil penelitian CSIR MIT, terdapat lima kunci keputusan tata kelola, sehingga teknologi informasi adalah sebuah aset yang strategis sebagai berikut:
%     IT principles
%     IT architecture decisions
%     IT infrastructure
%     business applications needs
%     IT investment and prioritization
Meningkatnya minat pada tata kelola TI sebagian besar muncul karena adanya prakarsa kepatuhan (seperti Sarbanes-Oxley di AS dan Basel II di Eropa) serta semakin diakuinya kemudahan proyek TI untuk lepas kendali yang dapat berakibat besar terhadap kinerja suatu organisasi. Dan proyek e-governance masih sering terjadi pemborosan dan tidak berguna, hal ini karena belum dipahami tentang pengembangan teknologi informasi dan belum adanya alat kendali baik oleh eksekutif maupun inspektorat jendral.

Referensi :





0 komentar:

Posting Komentar